Kaka Danis Kejang Demam

Sampai detik ini pun masih teringat jelas bagaimana kondisi Kaka Danis ketika dan pasca kejang.

2-Oktober-2021 I Diawali demam ringan di Sabtu Pagi, aku sendiri adalah tipe Ibu RUM, yang nggak (mau) panik pas anak demam dan nggak mudah kasih obat. Oleh sebab itu, aku cuman kasih Vitamin aja karena kupikir ini cuman demam masuk angin yang bakal sembuh sendirinya siang nanti.

Namun, ternyata siang itu demamnya mulai tinggi sehingga aku kasih paracetamol juga, Kaka Danis beberapa kali mengeluh pusing dan ingin ke dokter. Akhirnya aku dan suami memutuskan untuk membawa kaka Danis ke dokter. Di perjalanan kaka Danis sempat kaget beberapa kali, perasaan aku sebenrnya mulai ga enak, tapi sebelum sampai rumah sakit kaka Danis justru bilang sudah nggak pusing dan ingin pulang, akhirnya kita pun putar balik untuk pulang.

Ternyata keputusan pulang saat itu merupakan keputusan yang salah, sorenya demam kaka Danis semakin tinggi, disertai diare dan lemas, sampai akhirnya kita bawa ke IGD RS Mas Mitra, dokter jaga pun menyarankan untuk segera dirawat, karena meski sudah dikasih obat dari d***r, demamnya masih tinggi. Sayangnya aku dan suami kembali mengambil keputusan yang salah, kami justru memilih untuk observasi kaka Danis di rumah. Singkat cerita, meski sudah kompres disekitar lipatan badan, dan memberi paracetamol per empat jam, demamnya tetap tinggi hingga pukul 23.00 sampai akhirnya kaka Danis kejang demam setelah beberapa bolak/ik kamar mandi untuk BAB.

Meski ini bukan pertama kalinya melihat anak kejang demam (karena Disa, adiknya pernah kejang demam di usia 1 tahun), aku tetap syok dan memutuskan untuk membawa kaka Danis segera ke rumah sakit. Kejang yang dialami kaka Danis hanya berlangsung tidak lebih dari 1 menit, reaksi setelahnya-lah yang membuat hatiku bener-bener hancur, Kaka Danis sama sekali tidak menangis, mulutnya sempat miring keatas, dengan mata yang juga melongo keatas seakan bingung sedang ada dimana. Sepanjang jalan aku hanya menangis pasrah, pikiran dan hati kacau balau rasanya.

Sesampai dirumah sakit, ketika dicek suhu kaka Danis berada di 41C dengan kondisi yang masih tampak bingung dan lemas hingga akhirnya tertidur, bahkan saat diinfus dan dilakukan swab Kaka Danis tidak melawan, hanya terkejut sebentar. Akhirnya malam itu kaka Danis dirawat di RS Mas Mitra.

Setelah dilakukan pemeriksaan, Kaka Danis mengalami kejang akibat diare dan ada gejala fimosis dimana kulup p***s nya tidak bisa dibuka, dokter pun menyarankan untuk segera di sunat agar menghidari ISK (Infeksi Saluran Kemih). Di minggu malam, demam-nya turun dan suhu sudah mulai normal, hingga akhirnya setelah observasi 24 jam pasca demam, kaka Danis pun diperbolehkan pulang pada hari Selasa pagi.

DEMAM KEMBALI SEMINGGU SETELAHNYA 

12-Oktober-2021 I Selasa pagi, pukul 02.00 kaka Danis kembali demam tinggi 39.6C, karena trauma, aku dan suami pun langsung ke IGD RS Hermina Galaxy, setelah diberi obat dari d***r, suhunya turun menjadi 37.4C dan dirumah pun sudah mulai normal dan pagi itu bermain seperti biasa.

Namun di siang hingga sore hari, demam kembali tinggi 38.9C, hingga akhirnya aku dan suami kembali membawa kaka Danis untuk visit dokter di RS Hermina Galaxy pada pukul 17.00. Dokter sendiri meyakinkan bahwa kondisi kaka Danis baik-baik saja karena masih mau makan dan minum dengan normal. Akhirnya dokter memberikan resep obat racik dan menyarankan tes darah apabila keesokanya masih demam. 

Sesampainya di rumah, pukul 20.00 kaka Danis terlihat lemas dan mengeluh sakit kepala, ketika kami cek suhunya 40C. Akupun langsung meminta suami untuk kembali ke IGD RS Hermina Galaxy dan meminta rawat inap. Sesuai dengan prosedur pandemi, kami harus melakukan rontgen sebelum dapat di rawat inap. Karena kaka Danis menolak untuk dirontgen, dan saat itu suhunya mulai turun ke 38C akhirnya kami kembali membawa pulang kaka Danis dan berniat observasi dirumah dengan ancang-ancang membawa ke RS Mas Mitra apabila ada keluhan sakit kepala lagi.

13-Oktober-2021, meski masih demam tinggi 39C namun karena masih mau makan dan minum, tidak ada gejala kaget, serta sudah dibekali obat anti kejang puyer dan obat kejang supp, aku memutuskan untuk observasi saja dirumah tanpa tes darah, dengan anggapan, sebaiknya tes darah di hari ketiga, takutnya hari kedua belum terlalu kelihatan perbedaanya. Dari Sore ke malam suhu tubuh kaka Danis sudah mulai normal dan sudah aktif bermain sebelum tidur.

14-Oktober-2021, pukul 01.00 kaka danis kembali demam di 38.5C yang akhirnya di pagi itu kami putuskan untuk visit dokter di RS Mas Mitra agar dapat cek darah sekalian karena takut terkena demam berdarah, karena memang demam kedua ini tidak ada penyakit yang menyertai. Alhamdulillah, hasil cek darah tidak menunjukan penyakit yang berbahaya. Sakit yang dialami kaka Danis murni karena infeksi virus yang menurut dokter normalnya akan membaik (demam akan turun) pada hari ke-3 hingga 7. Akhirnya kembali lagi ke rumah untuk observasi, dan syukurnya sepanjang hari Kaka Danis suhunya berada di demam ringan.

15-Oktober-2021, Jumat pagi suhu kaka Danis masih demam ringan hingga berangsur normal pada pukul 22.00. Mengingat saran dokter dan kekhawatiran akan demam kembali, akhirnya saya dan suami memutuskan untuk segera meng-khitan Kaka Danis secepatnya apabila sudah sehat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Craving more to have baby...

Melahirkan putri cantik ku di RSIA Tambak

Review dokter spesialis anak