Postingan

Gambar
Welcome back, ini tuh kayaknya udah beberapa tahun berlalu dari postingan yang aku buat terakhir bercerita tentang proses khitannya si kaka. Ga berasa ya, yang kemarin khitan masih duduk bangku di TK B, sekarang anaknya udah duduk di kelas 2 SD, hihihi (dan tiba-tiba aku jadi kepikiran mau cerita tentang pertama kali si kaka masuk SD). Tapi sebelumnya aku mau cerita tentang pengalaman aku kemarin main di Rivera Bogor. Semoga bermanfaat yha... Jadi, di hari Rabu, 20 Desember 2023 kemarin itu aku ada keperluan buat jemput nenek dan engkongnya anak-anak yang habis ada acara perkumpulan komunitas di Bogor. Nah daripada ngabisin ongkos bensin dan tol doang, akhirnya kami planning untuk jalan lebih cepat dari Rumah dan main dulu di Rivera Bogor. Rivera Bogor ini letaknya di dalam komplek Bogor Nirwana Residence (BNR), tempat bermain anak-anak yang konspenya ke outbound & edutaintment.  Kalau aku sempat googling gitu, Rivera ini baru banget di buka Oktober 2023, dan memang iya pas aku kes

Sunat Smart Klemp di Rumah Sunatan

Gambar
Keputusan Khitan kali ini benar-benar dadakan, bahkan sama sekali ga pernah ada bayangan mau khitan kaka Danis di usia berapa. Setelah observasi 24 jam pasca demam kedua yang bisa kamu baca ceritanya dipostingan sebelum ini, akhirnya aku dan suami memutuskan untuk segera meng-khitan kaka Danis. Saking dadakanya, setelah khitan aku dan suami baru sadar kalau di sekitar rumah ada banyak klinik khitan yang bisa jadi rekomendasi. Tapi saat itu kami hanya membandingkan 2 klinik khitan sampai akhirnya memutuskan untuk khitan di Rumah Sunat Dokter Mahdian Jatiasih . Saat itu sedang ada promo harga khitan yang harusnya Rp 2.500.000 menjadi Rp 2.040.000. Tapi ini belum all in ya, hanya untuk tindakan khitan dan kontrol pasca khitan (termasuk lepas klemp seminggu setelahnya). Harga ini diluar biaya obat-obatan di rumah dan celana sunat (jika perlu). PROSES KHITAN Minggu (17 Oktober 2021), pukul 11.00, setelah diberikan pengertian yang awalnya dia menolak karena takut kesakitan. Justru d

Kaka Danis Kejang Demam

Sampai detik ini pun masih teringat jelas bagaimana kondisi Kaka Danis ketika dan pasca kejang. 2-Oktober-2021 I Diawali demam ringan di Sabtu Pagi, aku sendiri adalah tipe Ibu RUM, yang nggak (mau) panik pas anak demam dan nggak mudah kasih obat. Oleh sebab itu, aku cuman kasih Vitamin aja karena kupikir ini cuman demam masuk angin yang bakal sembuh sendirinya siang nanti. Namun, ternyata siang itu demamnya mulai tinggi sehingga aku kasih paracetamol juga, Kaka Danis beberapa kali mengeluh pusing dan ingin ke dokter. Akhirnya aku dan suami memutuskan untuk membawa kaka Danis ke dokter. Di perjalanan kaka Danis sempat kaget beberapa kali, perasaan aku sebenrnya mulai ga enak, tapi sebelum sampai rumah sakit kaka Danis justru bilang sudah nggak pusing dan ingin pulang, akhirnya kita pun putar balik untuk pulang. Ternyata keputusan pulang saat itu merupakan keputusan yang salah, sorenya demam kaka Danis semakin tinggi, disertai diare dan lemas, sampai akhirnya kita bawa ke IGD RS Mas

Herpes Zooster yang bikin galau

Assalamualaikum, Beberapa bulan lalu, saya baru saja terserang penyakit herpes zooster, dan ternyata beneran seriweuh itu ya penyakitnya, hehehe. Herpes Zooster yang saya rasakan ini dibagian kanan tubuh ya, jadi cuman di area dada kanan hingga ke punggung kanan (termasuk melewati bawah ketiak kanan). Seperti biasa, selama pemulihan saya coba mengedukasikan diri via google, dan menurut saya memang ga sebanyak dan sedetail itu informasi mengenai fase penyakit ini. Nah kalau penjelasan (deskripsi) mengenai penyakit ini sudah cukup banyak dibahas dan ketika kamu konsultasi ke dokter sih pasti dokter akan memberikan penjelasan yang kurang lebih sama mengenai penyakit ini ya. So, disini saya akan menjelaskan pengalaman pribadi saya, mulai dari awal terkena hingga pulih dari penyakit ini. Day 1 (9 Februari 2021) Ada sekitar 2 ruam kecil di bagian dada depan sebelah kanan Yang dirasakan: - Sedikit (terkadang) sesak namun tidak mengganggu dan terkadang dada seperti ada rasa ditusuk jarum kecil

Membuat Press Release yang baik

Buat kalian yang menggeluti bidang Hubungan Masyarakat atau biasa disingkat Humas, atau mungkin lebih kerennya lagi Public Relations yang biasa disingkat PR tentunya sudah tidak asing dengan kegiatan Press Release dong. Yes, Press Release adalah salah satu kegiatan dasar seorang Humas/PR, dan disinilah keahlian pekerja PR dalam menulis diutamakan. Namun, tidak hanya menulis, seorang Humas/PR pun harus mengemas cerita (atau berita) yang ingin disampaikan agar   menarik untuk dibaca dengan menggunakan kata-kata tanpa istilah (yaitu kata/kalimat umum) yang dapat dimengerti oleh pembaca dari kalangan manapun. Namun, apakah di era digital saat ini keahlian ber- Press Release tetap dibutuhkan oleh seorang PR? Menurut saya… Tentu saja, karena sampai kapanpun kemampuan menulis inilah yang menjadi senjata utama dalam berpromosi. Era digital hanyalah perkembangan dari sebuah media yang tadinya (hanya) berupa media cetak, kemudian berkembang ke penggunaan teknologi informasi. Namun, ad

white hair a.k.a uban

Ok fix.. aku udah ga muda lagi. Umur udah 31 ditambah lagi hari ini ketemu uban 1 helai. Auto ngebayangin kalau rambut tetiba semuanya jadi putih gitu. Duh gapapa deh putih yang penting jangan botak. Kayaknya mulai sekarang memang udah harus mikirin gimana caranya menutrisi kulit yang juga bertambah umurnya, metabolisme tubuh yang sudah mulai lambat. Diet?? Gimana kalau diganti sama Puasa Senin - Kamis aja kali ya, biar bisa sekalian belajar mengendalikan emosi.

Anal KRL

Aku mau sedikit cerita tentang permasalahan bangku prioritas di krl. Jadi gini ya, aku pernah dapat curhat dr ex temem kantorku yang kerjanya udah pindah ke sudirman. Cowok, usianya ga muda tapi ga tua. Suatu hari pas pulang kerja ketemu di stasiun duri. Terus aku tanya dong, Aku: pak kok naik dari Duri? Bapak: iya berharap bisa dapat duduk nih jadi nembak krl dari sini. Lumayan bisa tidur sampai Bogor (rumahnya si Bapak di Bogor) A: oh gitu jauh juga ya pak. Terus disini juga KRLnya masih nunggu. B: ya gitu, tp daripada pegel. Cuman kadang ga tidur juga. Terus ada aja ibu-ibu yang minta kursi. Ini kejadianya sebelum seluruh jendela krl dipasangin stiker prioritas. Jadi dulu sih sebagain orang yang berhak (kayaknya) masih segen untuk minta kursi di bangku yang bukan prioritas. Termasuk aku salah satunya yang udah ngejalanin hamil 2 kali dan menggunakan fasilitas krl ini. Dulu aku tuh sampe bela2in ngapalin letak pintu masuk yang langsung belok ke area kursi prioritas sakinga