Membuat Press Release yang baik
Buat kalian yang menggeluti bidang Hubungan Masyarakat atau biasa disingkat Humas, atau mungkin lebih kerennya lagi Public Relations yang biasa disingkat PR tentunya sudah tidak asing dengan kegiatan Press Release dong.
Yes, Press Release adalah salah satu kegiatan dasar seorang
Humas/PR, dan disinilah keahlian pekerja PR dalam menulis diutamakan.
Namun, tidak hanya menulis, seorang Humas/PR pun harus mengemas cerita (atau
berita) yang ingin disampaikan agar menarik untuk dibaca dengan menggunakan
kata-kata tanpa istilah (yaitu kata/kalimat umum) yang dapat dimengerti oleh pembaca dari kalangan manapun.
Namun, apakah di era digital saat ini keahlian ber-Press
Release tetap dibutuhkan oleh seorang PR?
Menurut saya…
Tentu saja, karena sampai kapanpun kemampuan menulis inilah
yang menjadi senjata utama dalam berpromosi. Era digital hanyalah perkembangan
dari sebuah media yang tadinya (hanya) berupa media cetak, kemudian
berkembang ke penggunaan teknologi informasi. Namun, adapun konten di dalamnya
tetaplah sebuah cerita yang mampu membuat pembacanya tertarik.
Oleh karena itu dasar pembuatan Press Release menjadi hal
yang wajib diketahui. Dan dengan berkembangnya teknologi informasi, fungsi
Press Release pun dapat digunakan lebih luas lagi.
Pelajari teknik
piramida terbalik dalam membuat Press Release
Dalam teknik Piramida terbalik, mengisyaratkan kita untuk meletakkan poin-poin terpenting dari cerita atau berita di bagian depan yaitu paragraf pertama, atau biasa dikenal dengan istilah Lead di kalangan jurnalis. Selanjutnya ke paragraf kedua hingga terakhir, secara bertahap ke hal pendukung yang dianggap “perlu” disampaikan hingga ke bagian yang “kalau tidak dibaca pun tidak apa-apa”.
Mengapa demikian?
Karena fungsi penulisan press
release seringkali berkaitan dengan promosi dan pencitraan. Menaruh poin
penting di awal paragraf mampu menjadikan alasan utama bagi pembaca untuk
melanjutkan keinginan mereka membaca tulisan kita atau tidak. Apabila hal yang mereka
cari tidak ada di bagian atas (awal paragraf) biasanya mereka akan
enggan membuang waktu untuk membaca sampai akhir.
Selain itu, pada dasarnya,
kegiatan press release seringkali berkaitan dengan penggunaan kapasitas
teman-teman jurnalis dalam sebuah media (pihak kedua), yaitu sebelum tulisan
kita sampai kepada pembaca. Di media cetak, adapun halaman yang digunakan untuk
pemuatan press release biasanya tidak begitu besar dan digabungkan dengan
berita lainnya. Oleh karena itu, dengan meletakan poin utama berita di bagian
awal akan mempermudah teman media dalam meringkas tulisan yang kita buat, atau
bahkan ketika mendekati deadline tayang tidak jarang release yang kita buat
akan dipotong tanpa diringkas. Dengan menaruh poin utama di awal paragraf tentunya tidak akan mengurangi bobot informasi penting yang ingin kita
sampaikan bukan.
Formula 5w+1h dalam membangun Lead
Mudahnya dalam membuat Lead, kita
harus tentukan poin-poin 5W1H dari cerita/berita yang ingin disampaikan
terlebih dahulu. Formula ini berisi dari informasi yang menjelaskan:
- Who – “Siapa?”
- What – “Apa?”
- Where – “Dimana”
- When – “Kapan”
- Why – “Mengapa”
- How – “Bagaimana”
Biasanya, sebisa mungkin 6 fakta dalam 5W1H
ini ditempatkan di lead. Namun, bila tidak memungkinkan (bila paragrafnya
terlalu panjang), maka bisa hanya 3 atau 4 unsur saja dan 3 atau 2 sisanya (seringnya
unsur Why dan How) di tempatkan di paragraf
berikutnya, sebagai bagian dari body atau tubuh tulisan.
PEMILIHAN JUDUL YANG BAIK
Selain meletakkan informasi
penting dari berita di bagian awal, tentu saja pemilihan judul yang menarik dan
ringkas menjadi hal yang penting untuk dilakukan dalam penayangan release.
Apalagi jika kita bicara dalam hal digital dimana keyword (kata kunci
pengetikan) sangat berpengaruh pada metode pencarian. Judul yang baik dalam
sebuah press release biasa menggunakan kalimat lengkap dengan pola Subjek +
Predikat + Objek.
SEMATKAN LINK UNTUK KEBUTUHAN TRACKING
Nah hal yang kemudian tidak
boleh kita lupakan, dengan kehadiran media digital ini memungkinakan kita untuk
menyematkan link dalam rilis yang kita buat. Fungsi link dapat sebagai
informasi lebih lengkap bagi pembaca; yaitu bagi para jurnalis apabila ingin
memuat berita lebih lanjut mengenai rilis kita, atau bagi konsumen jika ingin
mengetahui lebih lengkap produk perusahaan yang dimiliki. Selain itu, utamanya
bagi kita di sisi perusahaan adalah dengan menilai traffic yang masuk dari
fungsi press release yang kita kerjakan. Oleh karena itu jangan lupa untuk
membuat link khusus dimana kita dapat membaca sendiri traffic dari kegiatan
press release kita, kamu bisa gunakan bitly dalam hal ini, namun jangan lupa
tampilkan kode tersebut dengan kata yang umum yah.
Komentar
Posting Komentar