Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2010

cinta SMP

Sejak kapan siih seorang perempuan boleh punya rasa suka sama laki-laki? Sejak kapan siih boleh punya perasaan ingin memiliki?? Entah bisa diwajarkan apa nggak, saya sudah punya perasaan suka ke laki-laki sejak SD (hehehee...) Jadi waktu SD ceritanya saya punya geng niih (dibaca: geng cewek centil) yang setiap anggotanya udah kita pasangin masing-masing. Disebut 'kita pasangin' masing-masing, maksudnya entah si cowok punya perasaan atau nggak, pokoknya kita udah ngejatahin cowok idola kita masing-masing itu. Mungkin kalau SD masih cinta ayam kali yaa (di bawahnya cinta monyet), eh pas SMP saya ketemu idola baru deh, cuman karena kita nggak pernah sekelas, dan saya pun nggak punya keberanian untuk menegur duluan, alhasil perasaan itu cuman jadi jerawat aja dimuka, (tanda pubertas niih) hehehe.. Pas SMA kita ga ketemu-ketemu sampai kuliah, sampai akhirnya kerja (kira-kira 8 tahun) baru ketemu lagi di facebook. Mulai dari wall-wallan, chat sampai akhirnya sms-an. Perasaan

the third person is not always wrong

Assalamualaikum, My first story @ my new blog about my first day at work after id holiday..!! Hari pertama kerja setelah cuti lebaran untuk back office masih nyantai banget, akhirnya lebih banyakan ngobrol-ngobrol, mulai dari cerita liburan lebaran sampai share masalah pribadi. Tadi setelah sholat zuhur, ngobrol-ngobrol dulu di mushola, seorang temen cerita tentang masalah 'orang ketiga' dan sebuah quote menarik muncul 'orang ketiga itu ga selalu salah, tapi pasti akan disalahin'. Ya, siapa yang mau peduli perasaan orang ketiga, siapa yang mau ngerti kenapa dia akhirnya jadi orang ketiga. Kadang pemikiran orang terlalu tabu, egois dan sempit. Ada berbagai hal yang melatarbelakangi perilaku seseorang, termasuk alasan ketika dia harus menjadi orang ketiga. Ada cerita, tentang seorang perempuan yang jadi orang ketiga karena dia takut sama cowoknya. Perbedaan antara sayang (cinta) dan benci (takut) itu sangat tipis. Jadi ceritanya si cowoknya suka pake embel-embel